Bingung dirumah ngapain, maunya jalan tapi
masih pada mudik. Akhirnya ada juga yang sudah pulang dari mudik. Sahabat bisa ku
sebut saudara , sahabat itu bisa menjadi tempat yang kita sharing dan teman
main dan nongkrong. Kita sih sukanya jalan menyisir pantai. Di Jogjakarta wilayah
bantul kebarat banyak sekali pantai baru. Diputuskan aku dan sahabatku menuju
ke pantai Parang tritis. Dengan mengendarai sepeda motor matic hasil kerja
kerasku. Sebelum berangkat aku mampir kebengkel untuk mompa ban depan belakang
biar sip karena sahabatku itu berbadan lumayan gemuk. Hari Sabtu 02 Agustus
2014 berangkat jam 13.25 siang cukup panas dan menyengat. Gila jalanan masih
padat perjalanan jadi molor karena macet di area kota dan kearah jalan Parang
tritisnya. Alhamdulillah banyak Bapak-bapak Polisi yang siaga disetiap perempatan
mengatur Lalin, meski padat dan antrian panjang . Beberapa ruas jalan dan perempatan di beri pagar
pengaman dan tali pengaman supaya pengendara tidak bisa melanggar marga, alias
nyalip dari kanan atau menerobos pastinya kena semprit Bapak Polisi. Baru beberapa
kilometer memasuki Jalan Parangtritis ban motor kena ranjau alias bocor… Untungnya gak jauh dari situ ada
tambal ban yang buka.. Alhamdulillah….kalau gak pastinya bakalan kepayahan
nuntun motor. Karena bocornya parah sampai kena dopnya bukan tambal tapi ganti
ban dalamnya. Ya…30 ribu. Perjalanan dilanjutkan sampai di jembatan Kretek
berhenti ngantri karena banyak sekali bis jadi gak berani nyalip jadi ya santai
aja deh aman… dari jembatan kretek ini jika lurus akan sampai ke Pantai
Parangtritis dan lain-lain. Nah kalau belok kiri banyak pilihan bisa kepantai
Depok, Pantai Samas kebarat lagi pantai Pandansari, Pantai Goa Cemara, Pantai
Kuwaru, Pantai Baru…atau bisa mengarah ke Kulon Progo Pantai Trisik Pantai
Glagah…
Sampai dipintu
loket masuk obyek wisata pengunjung dikenakan Rp. 5000 perjalanan masih sekitar
3 kilometer lagi. Jalan ada beberapa tanjakan dan belokan jadi harus ektra
hati-hati. Gumuk pasir sudah terliat wah asyiknya jadi tempat poto-poto dengan
background gumuk pasir berkerlip , ya gumuk pasir disini memang kaya kandungan
besinya..jadi seperti melihat banyak permata halus dipasir. Lanjutkan langkah
masih tetap komit menuju Pantai Parangtritis, akhirnya masuk plataran parkir
banyaknya penjaja jasa parkir kendaraan diarea penginapan menuju pantai sedikit
banyak sudah mendongkrak ekonomi mereka. Bagaimana tidak parkir Rp. 3000 untuk
roda dua, kalau roda empat bervariasi atau rata2 sama aku kurang begitu tahu
tapi kalau dulu sih Rp. 5000 . Kalau sekarang bisa jadi Rp. 10000 kali berapa
kendaraan saja yang datang kesana. Sampai juga di vivir pantai nan seksi ini,
deburan ombak..arus yang kuat dan lagi surut membuat petugas SAR pantai
memperingatkan pengunjung jangan berenang ketengah, karena ombak Parangtritis
ini misterius ada arus bawah yang kuat bisa menarik dengan cepat pengunjung.
Sudah banyak korban keganasan ombak arus bawah pantai Parangtritis. Menyisir
ketimur banyak aksi pengunjung yang membuat aku dan sahabatku tertawa. Ada yang
menggambar love dengan nama mereka dan pasangannya ditulis dipasir trus dipoto,
ada yang aksi selfie gaya seru, ada yang bak poto model bergaya dipantai dan
dipotret teman-temannya. Ada yang gali pasir buat kubangan, ada yang buat
candi-candian dari pasir, ada yang badannya ditimbun pasir, masih banyak lagi
aksi pengunjung pantai ini. Semakin ketimur mendekati tebing gunung pantai
terlihat sepi pengunjung padahal disini pantainya lebih datar dan sama saja sih
menurutku. Mungkin karena banyaknya karang jadi pengunjung lebih merasa nyaman
dan aman di pantai yang ramai.
Sejenak mengamati
tebing disisi timur pantai ada sebuah cotage diatas bukit, pasti asyik
memandang laut dari atas situ. Beberapa karang menghiasi sisi pantai paling ujung ini, dan ada bebeapa
penjual minuman dan lotis disana tidak seberapa banyak sih. Banyak remaja yang
sedang berduaan dan selfie. Ada yang mancing gak tau itu si mamas dapat ikan enggak
ya….?. pasirnya halus dan bersih. Berkerlap kerlip diempa matahari…hamparan
pasir tampak indah dengan berbagai motif efek dari ombak pantai . Laut tampak
hijau, hijaunya berbeda-beda yang sebelah tengah, pinggir baik yang disebelah barata
tau timur mungkin karena efek dari kedalaman lautnya. Kalau aku amatai
tebing-tebing ini rawan longsor karena banyak rekahan di tebing dan rapuhnya
batuan kapur ditebing. Bekasnya saja ada, banyak reruntuhan disekitar tebing,
bahaya ini kalau ada orang yang dibawahnya. Sayang sekali efek ombak yang
menghempas pantai kalau kita meliat airnya seperti tertarik ke arah pantai dan
kepala jadi pusing. Ya mungkin banyaknya kasus terseret ombak Parangtritis
dikarenakan pengunjung terlena dengan ombak pantai yang landai. Padahal memang
begitu sifat ombak Pantai Parangtritis, ombak landai tapi dengan arus bawah
yang kuat siap menggulung. Soooooo buat pengunjung jangan keasyikan ya mandi di
Pantai Parangtritis ntar dibawa lho sama penunggunya. Hehehehe… Diingat saja bahwa sifat ombak pantai
ini ombak atas mengasyikan arus ombak bawah menarik ketengah. Kalau mandi
jangan ketengah. Cari yang aman saja kalau tidak mau jadi korban.
Salam,
Marnie
NB. Gambar susah di uload karena menggunakan kamera HP Nokia Asha 305 kapasitas 2mp. nih baru diusahain.
Bersama teman, sahabat, saudara maupun kerabat sangat menyenangkan. Karena liburan itu enaknya ya jalan-jalan.
BalasHapus