Kamis, 07 Agustus 2014

HIDUP DIAWALI DARI SEBUAH MIMPI....menjadi INSPIRATOR banyak orang

SUNGGUH memiliki teman yang menginspirasi itu sesuatu bangetz.... Acungi JEMPOL buat mereka, trus apa yang harus aku lakukan????
Teman SMAku memiliki usaha STUDIO FOTO dan usaha Jasa Trip and Tour, berawal dari HOBI jalan-jalan dan HOBI FOTO. Dari hobi tersebut dia berani membangun usaha itu bermodal tekad dan keyakinan. Awalnya membantu Fotografer Khusus Manten akhirnya bisa mandiri. Dalam keberhasilannya dia tidak sendiri ada kerjasama yang baik dengan teman-teman fotografer lainnya. Dan dia selalu mengajak teman-teman yang lain untuk kerja bareng, berbagi Job katanya. Ya...sanjungan dan pujian membuat dia risih karena apa yang dilakukannya bisa dilakukan siapa saja, katanya. Faktor ketekunan, menambah skill dan pertemanan menurutnya mampu melancarkan laju bisnisnya. Karena promosi yang bagus itu dari mulut ke mulut. Dan kepuasan Customer sangatlah PENTING. Menurutnya sukses itu jika dia bisa mengajak teman-temannya sukses juga. alhamdulillah bisa beli Mobil untuk usaha juga. Bisa menggaji orang itu keren...

Lain lagi dengan temanku yang satu ini, dari segi ussianya dia masih muda jauh dari aku tapi semangatnya LUAR BIASA. Katanya karena faktor kepepet dia belajar menjahit dan menyewa kios untuk permak tas, baju, jean dll. Dan menurut pandanganku dia salah satu orang yang berhasil juga, kenapa??? Ya bayangin dia udah bisa beli tanah dibeberapa tempat, rumah bagus dikampungnya, bisa beli mobil Grand Livina dari jasa permak. Ketika kusempatkan main ke kiosnya gak berhenti orang datang baik ambil ataupun minta jasa permak celana, gaun, baju, jean dari jahit ganti reslieting atau apalah. Karena masih menumpuk banyak dia kasih waktu 3-4 hari selesai. Ada yang 12500 ada 25ribu...krn lebih dari satu baju atau celana. Menurut perhitungan kasarku 1jutaan lebihlah omzetnya dalam sehari. Dari cerritanya karena kebutuhan hidup yang menjadikan dia bekerja keras daripagi sampai malam. Dan kalau dia mendapatkan lebih dari kebutuhannya ya itulah rejekinya berlimpah. Semoga selalu bersyukur...

Seorang teman SMPku juga menjadi inspirasi berawal dari kerja di kontraktor dan dia lelah karena harus keluar kota dalam proyeknya dia banting setir buka warung makan. Berawal dari ketidakpuasannya ikut orang alias hanya jadi karyawan yang kudu nurut aturan atasan. Membuka warung adalah pilihannya karena sekitar tempat tinggalnya merupakan daerah kos-kosan mahasiswa. Dibantu ibunya dan istrinya dia membuka warung di teras rumahnya. Semakin lama- semakin banyak pelanggan dan tempat berjualan tidak bisa menampung pelanggan dia menyewa lahan desa. dan sekarang ini sudah memiliki banyak karyawan yang diambil daari daerah asalnya di NTT. Diambil pemuda-pemuda yang menganggur disana untuk bekerja di warungnya. Dia memberi kesempatan kepada karyawannya untuk bersekolah lagi dengan dibantu biaya . Sekarang warungnya sudah menjadi besar dan memang dia tidak berminat buka cabang. Semoga lancar ya friend usahanya.

Ya...masih banyak yang bisa kita ambil positif dari teman maupun sahabat . Semangat, Niat ,ketekunan serta keyakinan, dan berpikir positif, menambah teman serta meningkatkan pelayanan mengantarkan mereka pada posisi kesuksesan, Proses dari sukses tersebut tidaklah mudah... Banyak tantangan dan berani menerima tantangan serta sigap mengambil keputusan. Tentunya dalam bekerja tidak lepas dari doa kita dan keluarga.

Dalam bekerja apapun pekerjaannya jika dilakukan dengan senag dan sungguh-sungguh akan menghasilkan sesuatu yan lebih. Menambah ilmu, menambah teman, menamah skill dan brsikap positif mampu menggerakkan diri kita untuk lebih maju lagi. Bermimpilah yang realistis. sanggup mengawali langkah dan jangan ragu.. Belajar untuk keberhasilan pastilah itu harapannya, tapi ketika gagalpun jangan berputus asa. Belajar dari kegagalan akan mengantar orang pada tangga lebih tinggi. Siap berani menerima tantangan dan sigap dalam menjalankan usaha dan pkerjaannya mungkin itulah kunci tersembunyi yang harus dimiliki untuk sukses.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar