Ketrampilan membaca sangat penting bagi semua orang yang berkecimpung dalam bidang tulis menulis dan ajar mengajar. Untuk memudahkan pembaca mengerti dan memahami bacaannya perlu mengetahui beberapa ketrampilan membaca seperti :
1. : Preview (preview)
Preview atau prabaca artinya meninjau lebih dahulu sebelum membaca.
Wainright (2006) mengatakan bahwa preview adalah suatu langkah di mana untuk
mengenal bahan/materi/bacaan sebelum membaca secara sepintas atau membaca
sepintas lalu untuk mengenali struktur bacaan, pokok-pokok pikiran sebuah teks.
Preview juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengetahui lebih
awal tentang isi baca secara sekilas. Langkah ini dilakukan untuk mengenal
organisasi dan ikhtisar umum yang akan dibaca dengan maksud untuk
mempercepat menangkap arti, mendapatkan abstrak, mengetahui ide-ide yang
penting, melihat susunan bahan bacaan dan menarik perhatian, minat dan
motivasi terhadap bacaan, dan memudahkan mengingat lebih banyak dan memahami
lebih mudah.
Prabaca hanya dilakukan dalam beberapa menit tetapi dengan cara yang
sistematis agar mahasiswa dapat dengan cepat menemukan ide-ide penting dalam
sebuah teks. Prabaca sangat membantu mahasiswa dalam mencapai pemahan yang
maksimal Frankfort dan Dye (1995); Soedarso (2005).
2. Question (bertanya)
Pada saat preview, mahasiswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan sebanyak
mungkin tentang isi bacaan dan apa yang ada dalam pikiran mereka misalnya dengan
mengubah judul bacaan dan subjudul atau sub dari subjudul menjadi suatu
pertanyaan. Mahasiswa bisa menggunakan kata seperti siapa, apa, kapan, bagaimana
atau mengapa dan lain-lain. Misalnya ada judul bacaan Sport. Judul tersebut bisa
diubah menjadi What kind of sport people like now? Atau What kind of sport cost
much? atau pertnyaan yang lebih spesifik menjadi What is popular sport in this
country?. Atau Why do pople take more exercise nowadays?” Tentunya
pertanyaan-pertanyaan tersebut hanya ada dalam hati pembaca (mahasiswa) yang
diharapkan ada jawabanya dalam bacaan tersebut.
3. Read (Membaca)
Langkah ketiga, (read) membaca merupakan kegiatan utama dalam metode
membaca PQRST. Pada langkah ini mahasiswa akan membaca secara
lengkap dan tuntas serta komprehensif untuk mendapat jawaban dari
pertanyaan yang telah diajukan. Jadi membaca yang sesungguhnya baru langkah ketiga bukan langkah pertama seperti membaca dengan metode
konvensional Alton dan Robin (1985); Soedarso (2005)
Pada langkah ini, mahasiswa membaca secara kritis dan
berkonsentrasi untuk penguasaan ide pokok dan detail yang penting dari sebuah
bacaan yang ada. Mahasiswa harus memperlambat tempo membaca pada bagian yang
penting dan sebaliknya mempercepat pada bagian yang kurang penting atau bagian
yang sudah diketahui oleh mahasiswa.
Pada tahap ke tiga ini, mahasiswa harus memperhatikan dua hal yaitu
(1) jangan membuat catatan karena akan memperlambat dan itu bisa bisa menjadi
kutipan kata-kata penulisnya saja, dan (2) jangan membuat tanda-tanda seperti garis
bawah pada kata, atau frase atau kalimat tertentu karena hal ini bisa jadi selesai
membaca kits salah memilihnya sehingga, menghilangkan kosentrasi dan waktu
belaka Wainwright (2006).
4. Summarize (meringkas)
Pada langkah ke 4, (summary), setelah mahasiswa telah selesai membaca
secara tuntas dan komprehensif. Mahasiswa selanjutnya membuat ringkasan
(summary) secara ringkas guna membantu mengingat apa yang telah dibacannya.
Secara teoritis kegiatan summary ini akan sangat membantu mahasiswa untuk
mendapatkan jawaban yang benar dalam teks. Melalui summary mahasiswa mencoba
mendapatkan hal-hal penting dalam bacaan dan detail yang yang mendukung bacaan
tersebut. Mary dan Martin (1984); Ann dan Alice (1984) mengatakan "Summary thus
becomes important valuable tool for examination since exam (test) usually cover the
important points in the subject area, summarizing of text and lecture is a vey
efficient and effectie way to prepare to understan the text and the exam. "
Pada bagian ini biasanya, waktu yang diperlukan setengah dari waktu
membaca utama tetapi ini bukan pemborosan atau ketidakefesienan tetapi
kenyataannya orang yang membaca tanpa aturan akan cenderung mengulang -
ulang secara berkali-kali. Pengulangan ini terjadi karena membaca tanpa
metode, biasanya pembaca sering dan segera lupa dan mereka terpaksa
mengulanginya beberapa kali dan bahkan lebih banyak lagi Nunan (1995);
Soedarso (2005).
5. Test (tes atau latihan)
Langkah terakhir adalah tes (test) itu sendiri. Artinya mahasiswa diberi
kesempatan untuk mengetahui kemampuan mahasiswa secara nyata setelah
melakukan empat langkah sebelumnya. Langkah kelima juga berfungsi sebagai
feedback dari proses dan langkah sebelumnya untuk mengetahui sejauh mana
mahasiswa mampu memahami teks atau bacaan yang mereka baca.
Tes, di damping berfungsi untuk mengetahui kemampuan akhir mahasiswa
setelah membaca, juga berfungsi untuk melakukan remedial proses membaca agar apa
yang d itargetkan dalam pembelajaran dapat berhasil Frankfort dan Dye
(1995); Nunan (1995).
Metode pengembangan dan implementasi riil pembelajaran membaca dengan
metode PQRST meliputi dua kegiatan utama apa yang dilakukan dosen dan apa yang
dilakukan mahasiswa. Namun demikian, untuk mewujudkan proses belajar mengajar
yang optimal yang melibatkan mahasiswa sebagai pelaku utama dan dosen sebagai fasilitator, diperlukan implementasi operasional pembelajaran tersebut.
sumber : http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED-Article-23401-Johan%20Sinulingga.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar