Senin, 21 April 2014

Mengenai keefektifan keterampilan Previewing dan Anticipation. yang berkaitan dengan membaca (reading)..


1.      Preview (preview)
Preview atau prabaca artinya meninjau lebih dahulu sebelum membaca. Wainright (2006) mengatakan  bahwa  preview adalah suatu langkah di mana untuk mengenal bahan/materi/bacaan sebelum membaca secara sepintas atau membaca sepintas lalu untuk mengenali struktur bacaan,  pokok-pokok pikiran sebuah teks. Preview  juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengetahui lebih awal tentang isi baca secara sekilas. Langkah ini dilakukan untuk mengenal organisasi dan ikhtisar umum yang akan dibaca dengan maksud untuk mempercepat menangkap arti, mendapatkan abstrak, mengetahui ide-ide yang penting, melihat susunan bahan bacaan dan menarik perhatian, minat dan motivasi terhadap bacaan, dan memudahkan mengingat lebih banyak dan memahami lebih mudah.
Prabaca hanya dilakukan dalam beberapa menit tetapi dengan cara yang
sistematis agar mahasiswa dapat dengan cepat menemukan ide-ide penting dalam
sebuah teks. Prabaca sangat membantu mahasiswa dalam mencapai pemahan yang
maksimal Frankfort dan Dye (1995); Soedarso (2005).
2.      Anticipation
Strategi ini terdiri dari sejumlah pernyataan deklaratif  yang dapat digunakan pada awal bagian teks untuk memproses informasi yang akan membantu mereka untuk memahami materi bacaan dengan  lebih baik. Strategi ini untuk menghubungkan apa yang sudah di ketahui dengan informasi baru yang terdapat dalam teks. Strategi ini dapat meningkatkan pemahaman dengan meminta pembaca bereaksi terhadap pernyataan tentang topik sebelum mereka membaca teks. Hal ini mengaktifkan pengetahuan sebelumnya sebagai perangkat motivasi untuk membuat pembaca terlibat dalam pemahaman materi teks yang akan dibaca.  Strategi ini dapat digunakan dengan baik dalam membaca teks  eksposisidan narasi, dan dapat diterapkan untuk setiap tingkat kelas.

Ketrampilan Membaca

Ketrampilan membaca sangat penting bagi semua orang yang berkecimpung dalam  bidang tulis menulis dan ajar mengajar. Untuk memudahkan pembaca mengerti dan memahami bacaannya perlu mengetahui beberapa ketrampilan membaca seperti :
1. : Preview (preview) 
Preview atau prabaca artinya meninjau lebih dahulu sebelum membaca. 
Wainright (2006) mengatakan  bahwa  preview adalah suatu langkah di mana untuk 
mengenal bahan/materi/bacaan sebelum membaca secara sepintas atau membaca 
sepintas lalu untuk mengenali struktur bacaan,  pokok-pokok pikiran sebuah teks. 
Preview  juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengetahui lebih 
awal tentang isi baca secara sekilas. Langkah ini dilakukan untuk mengenal 
organisasi dan ikhtisar umum yang akan dibaca dengan maksud untuk 
mempercepat menangkap arti, mendapatkan abstrak, mengetahui ide-ide yang 
penting, melihat susunan bahan bacaan dan menarik perhatian, minat dan 
motivasi terhadap bacaan, dan memudahkan mengingat lebih banyak dan memahami 
lebih mudah. 
Prabaca hanya dilakukan dalam beberapa menit tetapi dengan cara yang 
sistematis agar mahasiswa dapat dengan cepat menemukan ide-ide penting dalam 
sebuah teks. Prabaca sangat membantu mahasiswa dalam mencapai pemahan yang 
maksimal Frankfort dan Dye (1995); Soedarso (2005). 
2.  Question (bertanya) 
Pada saat  preview,  mahasiswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan sebanyak 
mungkin tentang isi bacaan dan apa yang ada dalam pikiran mereka misalnya dengan 
mengubah judul bacaan dan subjudul atau sub dari subjudul menjadi suatu 
pertanyaan. Mahasiswa bisa menggunakan kata seperti siapa, apa, kapan, bagaimana 
atau mengapa  dan lain-lain. Misalnya ada judul bacaan  Sport.  Judul tersebut bisa 
diubah menjadi  What kind of sport people like now?  Atau  What kind of sport cost 
much?  atau pertnyaan yang lebih spesifik menjadi  What is popular sport in this 
country?.  Atau  Why do pople take more exercise nowadays?” Tentunya 
pertanyaan-pertanyaan tersebut hanya ada dalam hati pembaca (mahasiswa) yang 
diharapkan ada jawabanya dalam bacaan tersebut. 
3. Read (Membaca) 
Langkah ketiga, (read) membaca merupakan kegiatan utama dalam metode 
membaca PQRST. Pada langkah ini mahasiswa akan membaca secara 
lengkap dan tuntas serta komprehensif untuk mendapat jawaban dari 
pertanyaan yang telah diajukan. Jadi membaca yang sesungguhnya baru langkah ketiga bukan langkah pertama seperti membaca dengan metode 
konvensional Alton dan Robin (1985); Soedarso (2005) 
Pada langkah ini, mahasiswa membaca secara kritis dan 
berkonsentrasi untuk penguasaan ide pokok dan detail yang penting dari sebuah 
bacaan yang ada. Mahasiswa harus memperlambat tempo membaca pada bagian yang 
penting dan sebaliknya mempercepat pada bagian yang kurang penting atau bagian 
yang sudah diketahui oleh mahasiswa. 
Pada tahap ke tiga ini, mahasiswa harus memperhatikan dua hal yaitu 
(1) jangan membuat catatan karena akan memperlambat dan itu bisa bisa menjadi 
kutipan kata-kata penulisnya saja, dan (2) jangan membuat tanda-tanda seperti garis 
bawah pada kata, atau frase atau kalimat tertentu karena hal ini bisa jadi selesai 
membaca kits salah memilihnya sehingga, menghilangkan kosentrasi dan waktu 
belaka Wainwright (2006).
4. Summarize (meringkas) 
Pada langkah ke 4, (summary), setelah mahasiswa telah selesai membaca 
secara tuntas dan komprehensif. Mahasiswa selanjutnya membuat ringkasan 
(summary) secara ringkas guna membantu mengingat apa yang telah dibacannya. 
Secara teoritis kegiatan  summary ini akan sangat membantu mahasiswa untuk 
mendapatkan jawaban yang benar dalam teks. Melalui summary mahasiswa mencoba 
mendapatkan hal-hal penting dalam bacaan dan detail yang yang mendukung bacaan 
tersebut. Mary dan Martin (1984); Ann dan Alice (1984) mengatakan "Summary thus 
becomes important valuable tool for examination since exam (test) usually cover the 
important points in the subject area, summarizing of text and lecture is a vey 
efficient and effectie way to prepare to understan the text and the exam. " 
Pada bagian ini biasanya, waktu yang diperlukan setengah dari waktu 
membaca utama tetapi ini bukan pemborosan atau ketidakefesienan tetapi 
kenyataannya orang yang membaca tanpa aturan akan cenderung mengulang -
ulang secara berkali-kali. Pengulangan ini terjadi karena membaca tanpa 
metode, biasanya pembaca sering dan segera lupa dan mereka terpaksa 
mengulanginya beberapa kali dan bahkan lebih banyak lagi Nunan (1995); 
Soedarso (2005).
5. Test (tes atau latihan) 
Langkah terakhir adalah tes (test) itu sendiri. Artinya mahasiswa diberi 
kesempatan untuk mengetahui kemampuan mahasiswa secara nyata setelah 
melakukan empat langkah sebelumnya. Langkah kelima juga berfungsi sebagai 
feedback dari proses dan langkah sebelumnya untuk mengetahui sejauh mana 
mahasiswa mampu memahami teks atau bacaan yang mereka baca. 
Tes, di damping berfungsi untuk mengetahui kemampuan akhir mahasiswa 
setelah membaca, juga berfungsi untuk melakukan remedial proses membaca agar apa 
yang  d itargetkan dalam pembelajaran dapat berhasil Frankfort dan Dye 
(1995); Nunan (1995). 
Metode pengembangan dan implementasi riil pembelajaran membaca dengan 
metode PQRST meliputi dua kegiatan  utama apa yang dilakukan dosen dan apa yang 
dilakukan mahasiswa. Namun  demikian, untuk  mewujudkan proses belajar mengajar 
yang optimal yang melibatkan mahasiswa sebagai pelaku utama dan dosen sebagai fasilitator, diperlukan implementasi operasional pembelajaran tersebut. 
sumber : http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED-Article-23401-Johan%20Sinulingga.pdf