Berangkat agak pagian, sebenarnya intinya cari inspirasi untuk buat program kampanye caleg. Ya meski hanya mengisi kuota perempuan 30% tetapi aku ingin membagi dan menyalurkan aspirasiku untuk masyarakat. Aku ingin mengubah yang tidak baik menjadi baik, tapi aku tahu itu sangatlah tidak mudah.
Ya...sedikit salah masuk gang buntu...sekedar melihat sitruasi dan mencari batas wilayah sleman daerah selatan. Khususnya yang dilintasi rell kereta api. Rencana programku adalah pemasangan spanduk peringatan dibeberapa titik perlintasan kereta api baik berpalang pintu maupun yang tidak berpalang pintu karena yang tidak berpalang pintu sering kali terjadi kecelakaan yang memakan korban. Baik itu kendaraan roda 4, roda 2, naik sepeda bahkan pejalan kaki. Spanduk peringatan di sekitar perlintasan dibuat komunikatif dan singkat, dan disitu melibatkan para caleg sebagai sponsornya. Program kedua adalah penghijauan , dengan cara memberikan arahan kepada setiap penduduk untuk membuat rumah yang pro tanaman, menyisakan space tanahnya sekitar 2 meter untuk ditanami tanaman berkayu sedang. minimal 2 pohon setiap rumah. Aku sangat prihatin dengan kondisi saat ini, memang sih mereka membangun rumah di atas tanah mereka sendiri tetapi mereka seperti tidak menghargai bumi tempat mereka berpijak. Rumah full bangunan tidak ada space untuk tanaman. Sangat ngeri dibayangkan beberapa tahun mendatang keadaan bumi kita dengan kualitas udara yang terpolusi ini yang membuat umur manusia makin berkurang. Jika zaman dahulu banyak orang yang mampu hidup 100 tahun lebih. Barangkali karena masih banyak pepohonan, udara masih fresh dan minim polusi membuat kondisi tubuh mereka kuat tidak mudah terkontaminasi penyakit. Lingkungan yang asri membuat jiwa tenang, dan memiliki pola hidup yang sehat, dengan makan makanan yang bebas pengawet dan sayuran hasil kebun sendiri.
Ya perkembangan zaman jelas tidak bisa disalahkan karena manusialah yang tidak bisa berpikir sampai sejauh itu hidup hanya untuk dirinya sendiri, kebanyakan. Tidak memikirkan lingkungan, tidak berpikir masa depan bumu bagaimana. Alangkah ngerinya....
Untuk menikmati pemandangan seperti inipun mungkin akan langka.
Meski bagitu harus ada yang mengingatkan , harus ada orang yang memiliki semangat merubah pola pikir agar hidup lebih sehat dengan lingkungan yang sehat pula.
Apa kita hanya hidup asal hidup, atau kita hidup mikiran diri sendiri????
Pikirkanlah bumi akan datang, Kita sudah diijinkan tinggal berlama-lama di bumi ini kita juga harus menjaga bumi ini untuk anak, cucu di masa mendatang. Supaya mereka juga melakukan hal yang sama untuk bumi ini. Jika moyangnya sajha tak mikirin bumi tempat kita berpijak kasihan mereka nanti hanya jkena efek buruk
dari apa yang sudah manusia jaman ini lakukan. Tidak memikirkan kelangsungan hidup bumi, tidak menjaga air, udara yang bersih, pepohonan sebagai penetralisir karbondioksida. Kalau dijabarkan akan sangat panjang kali lebar sama dengan luas.
dari apa yang sudah manusia jaman ini lakukan. Tidak memikirkan kelangsungan hidup bumi, tidak menjaga air, udara yang bersih, pepohonan sebagai penetralisir karbondioksida. Kalau dijabarkan akan sangat panjang kali lebar sama dengan luas.
Banyak jalan yang tidak nyaman dilewati karena konblokisasinya sudah pada ausisasi...hehehe
Banyak lahan kosong yang tidak dimanfaatkan, jadi rimbun dengan semak belukar, sayang banget...kalau diijinkan tak peliharanya, aku manfaatkan untuk saya tanami tanaman yang produktif...
Banyak vandalisme aliasisai corat-coret gak jelas ditembok-tembok dijalanana...haa mending digambar pemandangan saja jalannya...heheh
Besok jalan-jalan lagi, hasilnya besok aku tulis lagi... mau gak menungguku.
(ina)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar