Gak bermaksud pamer.....atau gak bermaksud sombong. Hidup sserba serbi dipaksakan supaya cukup. Meski bulanan tidak ada jutaaan, tapi tetep aku berusaha bekerja mencari peluang, terus belajar mencari ilmu dan menggali ilmu dari berbagai hal yang bisa kita nikmati dengan gratis. Ya...kalau gratisan sapa juga yang tidak mau. Tapi ada lho yang gak nyadar diri, udah dikasih kesempatan dicuekin, udah dikasih waktu cukup dibuangin, dikasih modal eh malah buat beli aa ii uu yang gak jelas, dikasih ilmu gak dimanfaatin, dan masih banyak lagi . Kata simbah itu namanya kurang bersyukur. Aku tidak mengira , kalau aku merasa bahagia dengan apa adanya dan terkadang tidak mengerti alasannya. Say thanks for God, ucapkanlah Alhamdulillah, berucap syukur, ngaturke maturnuwun kagem Gusti.....apa istilahnya yang pasti selalu ingat Alloh dan berterima kasih atas nikmaynya. ikmat apakah itu........perlukah disebutkan satu persatu. Sedangkan nikmat yang aku rasakan dan kalian rasakan jika dilihat melalui mata telanjang kalian yang lebih banyak merasakan nikmat dalam kehidupan. Tapi nikmat itu sendiri terkadang tidak kalian nikmati. Mengerti maksudnya kan...........maksudnya terkadang nikmat itu kalian anggap hal biasa dan wajar. Nikmat itu menurut kalian sesuatu yang wow luarbiasa yang menimbulkan eforia rasa bahagia dan gembira. Mungkin ada beberapa perbedaan pendapat antara aku dan kalian...........mungkin lho karena yang kulihat hanya dari sisi kacamata minusku sih hehehe..... Bahagia ketika aku bisa menjauhi dari masalah, bukan lari dari masalah tapi bisa menganalisa bahwa jika aku melakukan ini hasilnya bisa a...bisa b.bisa c.....bisa d.dan seterusnya. Yang pada akhirnya menerima keadaan dan memaafkan apa yang sudah terjadi dan yang sudah berlalu. Bahagia ketika terbebas dari tekanan, paksaan, rasa berat hati, ketidakiklasan, beban yang berlebihan, bebas dari " pacar "........hehehe leganya. Bahagia ketika aku merasa bahwa aku disayang Alloh........Bahagia ketika aku berkomunikasi dengan-Nya............ Bahagia saat diri merasa benar dan kebenaran itu karena Alloh. Saat susahnya memberi nasehat kepada orang tua yang terkadang keras kepala, keras hati, merasa benar sendiri yang akhirnya hanya mau mendengarkan aku bicara........itu sudah alhamdulillah. Bahagia saat bisa memberikan ketenangan kepada orang tua bahwa segala sesuatu itu akan ada masanya jadi janganlah memelihara kebencian, dan janganlah terlalu mendramatisir sesuatu, tidak mensepelekan orang, tidak juga terlalu keras sama orang lain. Tidak membesar-besarkan masalah dan tidak perlu memasukan hati sikap orang yang menyakitkan hati.
ketika bertemu sahabat dan teman aku juga merasa bahagia........ Krtika melihat tanamanku tumbuh dengan baik aku bersyukur....... Merasa bahagia saat kita menemukan solusi dari masalah yang dihadapi...... merasa bahagia dengan apa adanya...
Menyadari pada diri sendiri bahwa diri ini tidak sempurna masih banyak kekurangan , masih banyak kesalahan dan dosa yang dilakukan. Menyadari dan akhrnya memerintahkan pada diri sendiri untuk tidak melakukan kesalahan yang sama lagi atau tidak lagi mengulang perbuatan yang berakibat murka Alloh. Ku bahagia dengan kedua orangtuaku yang apa adanya wong ndesoooo...rodo kolot.pemikirane susah dilempengke..hehehehe aku bahagia saat menyadari bahwa Alloh menciptakan diri manusia itu ada visi dan misinya. Sadar atau tidak.............
Meski tiap hari harus kupas pepaya sampai tangan pada luka.....gatal semua tanganku........ dan ngangkat beban kurang lebih 20an kilo tiap pagi..... meski terkadang jengkel dengan adikku dan suaminya tapi aku tetep merasa bahagia karena aku bisa melakukan tugas rumahku dengan baik. Yaa....sudahlah aku anggaop semua ini proses pendewasaan, dan aku melarang diriku sendiri untuk membenci siapapun betapa besar kesalahan orang tersebut.
Makan meskipun seadanya....tetep harus bersyukur, makan nasi lauk kerupuk.......sudah biasa. Aku seperti anak yang dibelikan balon warna warni dan memamerkannya kepada teman-temannya. Padahal teman-temannya bahagia kalau dibelikan baju baru, sepatu mahal, tas cantik dll. Apakah menyederhanakan sesuatu dalam pola pikiran itu sesuatu yang salah........? Tidak bukan. Justru akan memudahkan langkah kaki terus berjalan meskipun kadang jalan yang dilalui itu ada batunya, ada kerikil dan pasirnya kadang jalannya berlobang dan ada yang baru diperbaiki dan kita harus berhati-hati. Cukupkanlah diri dengan keiklasan dan penuh rasa syukur apapun yang kita alami dan kita rasakan. Apapun yang kita terima baik yang sudah ditangan maupun yang belum sampai ketangan kita, dan melapangkan jiwa kita dan menyabarkan diri sendiri jangan mudah terbawa dan terpancing emosi.
Menyadari pada diri sendiri bahwa diri ini tidak sempurna masih banyak kekurangan , masih banyak kesalahan dan dosa yang dilakukan. Menyadari dan akhrnya memerintahkan pada diri sendiri untuk tidak melakukan kesalahan yang sama lagi atau tidak lagi mengulang perbuatan yang berakibat murka Alloh. Ku bahagia dengan kedua orangtuaku yang apa adanya wong ndesoooo...rodo kolot.pemikirane susah dilempengke..hehehehe aku bahagia saat menyadari bahwa Alloh menciptakan diri manusia itu ada visi dan misinya. Sadar atau tidak.............
Meski tiap hari harus kupas pepaya sampai tangan pada luka.....gatal semua tanganku........ dan ngangkat beban kurang lebih 20an kilo tiap pagi..... meski terkadang jengkel dengan adikku dan suaminya tapi aku tetep merasa bahagia karena aku bisa melakukan tugas rumahku dengan baik. Yaa....sudahlah aku anggaop semua ini proses pendewasaan, dan aku melarang diriku sendiri untuk membenci siapapun betapa besar kesalahan orang tersebut.
Makan meskipun seadanya....tetep harus bersyukur, makan nasi lauk kerupuk.......sudah biasa. Aku seperti anak yang dibelikan balon warna warni dan memamerkannya kepada teman-temannya. Padahal teman-temannya bahagia kalau dibelikan baju baru, sepatu mahal, tas cantik dll. Apakah menyederhanakan sesuatu dalam pola pikiran itu sesuatu yang salah........? Tidak bukan. Justru akan memudahkan langkah kaki terus berjalan meskipun kadang jalan yang dilalui itu ada batunya, ada kerikil dan pasirnya kadang jalannya berlobang dan ada yang baru diperbaiki dan kita harus berhati-hati. Cukupkanlah diri dengan keiklasan dan penuh rasa syukur apapun yang kita alami dan kita rasakan. Apapun yang kita terima baik yang sudah ditangan maupun yang belum sampai ketangan kita, dan melapangkan jiwa kita dan menyabarkan diri sendiri jangan mudah terbawa dan terpancing emosi.